Pimpin Hari Kesaktian Pancasila di Lapas Plantungan, Dico: Dulu di Sini Tempat Tapol

Sabtu, 2 Oktober 2021 19:50 WIB

Share
Kakek Tunjung (75) saat menerima bingkisan dari Bupati Kendal. Foto: Haifanny
Kakek Tunjung (75) saat menerima bingkisan dari Bupati Kendal. Foto: Haifanny

KENDAL, JATENG.POSKOTA.CO.ID  - Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapas Pemuda Kelas IIB Plantungan 1 Oktober 2021, dengan Inspektur Upacara, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Jumat 1 Oktober 2021.


Acara juga dihadiri Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto dan Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Iman Widhiarto dan beberapa Kepala OPD maupun Plt Dinas yang ada di Pemerintah Kabupaten Kendal, serta Plt Kepala Lapas Pemuda Kelas IIB Plantungan, Agus Winarto, beserta jajaran dan warga binaan. 


Usai upacara dan meninjau lokasi serta melakukan penanaman pohon, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dalam konferensi persnya mengatakan, dipilihnya Lapas Pemuda Kelas IIB Plantungan Kendal untuk kegiatan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2021 ini, karena ada benang  sejarahnya. 



"Dulu disini pernah dibuat untuk penahanan atau pengasingan para Gerwani yang ada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sebagai tahanan politik (tapol)," ungkap Dico. 
Disadari bahwa Kesaktian Pancasila terus mendarah daging dalam sanubari generasi muda. Untuk itu, sebagai pengingat akan sejarah dan menghormati jasa pahlawan, upacara digelar. 


Dirinya juga berharap, kejadian kelam seperti pada tahun 1965 tidak terjadi lagi di kemudian hari. 



"Pada hari ini kita mengingat sejarah kita dan betapa besar pengorbanan para pahlawan revolusi yang gugur untu mempertahankan NKRI," pungkas Dico. 
Acara kemudian dilanjutkan dengan audensi dengan Koperasi Peternak Unggas Kabupaten Kendal dan aksi bagi-bagi telur rebus bagi warga binaan Lapas dan warga sekitar Lapas. 

Sejarah Kamp Plantungan 

Salah satu yang menerima adalah Kakek Tunjung (75), dia adalah saksi sejarah keberadaaan Kamp Plantungan yang pernah dijadikan Kamp Konsentrasi pengasingan para tapol dari Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). 


Ia menceritakan, pada masa kolonial Belanda, Kamp Plantungan yang berada di Kabupaten Kendal merupakan rumah sakit militer yang difungsikan sebagai penampungan para penderita penyakit Lepra atau Kusta. 



Setelah ditutup, Kamp Plantungan kemudian diganti menjadi kamp konsentrasi tempat penampungan para tahanan politik wanita, usai tragedi G30S/PKI tahun 1965. 
Diperkirakan, jumlah tapol wanita yang dikirim ke kamp Plantungan kurang lebih sebanyak 500 orang, termasuk tokoh Gerwani. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler