Tingkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 SD dengan Metode 'Sargica'
Senin, 20 Desember 2021 14:00 WIB
Oleh: Marfu’ah, S.Pd.SD
PEMBELAJARAN di kelas 1 Sekolah Dasar (SD) merupakan pembelajaran tahap awal atau bisa disebut membaca permulaan. Lalu, masih adakah siswa kelas 1 yang belum bisa membaca? Sudah terbiasakah mereka dalam membaca setiap hari ?
Memang membaca adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak saat masuk ke sekolah dasar. Guna menggugah minat baca untuk anak kecil itu memang dibutuhkan latihan intens atau terus menerus. Harapannya, dengan sering melakukan latihan membaca, anak didik ini menjadi terpola dengan kegiatan membaca terus menerus.
Rata – rata anak yang dari baru masuk kelas 1 SD biasanya belum begitu lancar dalam membaca. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kalau guru melatih siswa keterampilan membaca sejak anak belum masuk ke sekolah dasar.
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai dari berbagai bidang. Dengan demikian, anak harus belajar membaca agar dia dapat membaca untuk belajar (Lerner, 1988). Tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak awal anak masuk kelas satu SD, yaitu pada saat berusia sekitar enam tahun.
Meskipun demikian, ada anak yang sudah belajar membaca lebih awal dan ada pula yang baru belajar membaca pada usia tujuh tahun atau delapan tahun. Tujuan utama dari membaca permulaan adalah agar anak dapat mengenal tulisan sebagai lambang atau simbol bahasa sehingga anak – anak dapat menyuarakan tulisan tersebut (Wardani,1995).
Hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas 1 SD antara lain siswa membaca nyaring suku kata dengan lafal dan intonasi yang tepat, membaca nyaring kalimat sederhana yang terdiri atas 3 -5 kata dengan intonasi yang tepat, serta membaca puisi anak yang terdiri atas 2 -4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat (Depdiknas: 2007).
Novan Ardy Wiyani, penulis buku Manajemen Kelas dan Format PAUD, mengungkapkan bahwa pembiasaan dinilai sangat efektif jika diterapkan terhadap anak usia dini. Hal ini karena anak usia dini memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang , sehingga mereka mudah diatur dengan berbagai kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa kegemaran dan kebiasaan tersebut menjadi semacam adat kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dan kepribadiannya.
Metode Sargica
Di tempat penulis mengajar, pembiasaan kegiatan yang dilakukan terus - menerus dalam ragam bentuk yaitu : Pertama, kegiatan rutin setiap pagi, kegiatan yang penulis lakukan di kelas 1 di SD Negei 4 Cepogo kami setiap pagi / hari, misalnya berbaris, berdoa, membaca asmaul husna, dan wajib membaca sebelum pelajaran sesudah berdoá setiap pagi di tempat pojok baca atau dimanapun.