Nasihat dan Ijazah Sanad Syekh Yasir bin Salim Membuat Santri Ponpes Fadhul Fadhlan Bersyukur

Sabtu, 24 September 2022 21:08 WIB

Share
Ulama asal Yaman Syekh Yasir Bin Salim As Syuhairy (dua dari kiri) memberi kuliah umum dan ijazah sanad kepada pendiri dan pengasuh PPFF KH Fadlolan Musyaffa’ (kanan) beserta para santrinya. Foto: Ist
Ulama asal Yaman Syekh Yasir Bin Salim As Syuhairy (dua dari kiri) memberi kuliah umum dan ijazah sanad kepada pendiri dan pengasuh PPFF KH Fadlolan Musyaffa’ (kanan) beserta para santrinya. Foto: Ist

SEMARANG, JATENG.POSKOTA.CO.ID - Pengasuh Pondok Pesantren Fadhul Fadhlan (PPFF), Mijen, Kota Semarang, Jateng, beserta 800 santri lebih, menyatakan rasa syukur atas pemberian belasan ijazah sanad dari Syekh Yasir bin Salim As Syuhairy, ulama asal Yaman. 


“Beliau seorang ulama besar, ahli hadist, Qadli Mahkamah Adn Yaman, sekaligus Pendiri Darul Hadits lil Irtsi An Nabawi di Tarim Yaman,” jelas Dr KH Fadlolan Musyaffa’ Lc MA, pendiri sekligus pengasuh pesantren bilingual berbasis karakter salaf ini kepada para wartawan, di pesantrennya, Sabtu 24 September 2022.

 

Berkah manfaat dari kunjungan Syekh Yasir bin Salim , katanya, selain melatih natif bahasa asing para santri, juga menginspirasi mereka untuk meneruskan studi keluar negeri.

Selain memberi belasan ilmu sanad, dalam kunjungan kali kedua, Selasa (20/9/2022), Syekh Yasir menyampaikan beberapa nasihat dan motivasi kepada para santri. Diantara nasihatnya, santri itu punya tiga orang tua. Pertama, orang tua kandung yang membesarkan dari lahir, yaitu ayah.


Kedua,  orang tua yang mengajarkan ilmu mengenali Allah SWT, mendidik akhlak dan membimbing ibadah secara benar, yaitu kiai. Ketiga, orang tua yang mengakadkan nikah, yaitu wali nikah.
“Ketiganya adalah orang tua yang wajib dihormati sepanjang hidupmu,” kata Syekh Yasir.



Sembari melanjutkan, pendidikan akhlak seperti ini, tidak diajarkan di sekolah modern. Hanya pesantren salaf yang mengajarkannya, mendidik akhlak sekaligus praktik mengamalkannya dengan dasar ilmu.
Nasihat berikutnya, tentang arti penting memanfaatkan waktu untuk belajar. 

Syekh Yasir menginspirasi  sekaligus mengingatkan santri tentang kesungguhan ulama zaman dulu yang menggunakan masa mudanya untuk belajar. 

“Umur yang masih muda dengan keilmuan yang sedemikian tinggi, menyadarkan kami akan pentingnya memanfaatkan seluruh waktu yang dimiliki untuk belajar,” terangnya. 

 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler