Talkshow Kuliah 'Kudengar', Rektor USM: Jauhilah Kekerasan Seksual dan Jangan Jadi Pemicu
Jumat, 3 Februari 2023 07:13 WIB
SEMARANG, JATENG.POSKOTA.CO.ID - Mahasiswa Universitas Semarang (USM) diminta tidak menjadi pemicu dan menjauhi perbuatan kekerasan seksual. Setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan.
''Jauhilah kekerasan seksual, jangan jadi pemicu, bawa diri, pakaian dan pilih jam yang baik. Kalau sudah diusahakan pencegahan tapi masih terjadi, maka sampaikan saja karena itu bagian dari pendidikan. Setiap perbuatan, endingnya adalah tanggung jawab,'' kata Rektor USM, Dr Supari ST MT pada Talkshow Kuliah Keadilan dan Kesetaraan Gender (Kudengar) di Radio USM Jaya FM.
Talkshow dengan tema ''Selayang Pandang Satgas PPKS-USM'' yang dipandu penyiar Radio USM Jaya FM Pandu Chan dan Elsa Safira itu, juga menghadirkan narasumber Ketua Satgas PPKS USM, Helen Intania S,SH MH.
Supari mengatakan, kasus kekerasan seksual akhir-akhir ini banyak terjadi di masyarakat termasuk perguruan tinggi.
''Biasanya korban enggan berbagi cerita karena takut kalau masalahnya diketahui banyak orang. Hal itu dapat berdampak pada kesehatan mental korban'' ujarnya.
Menurut Supari, pemerintah melalui menteri pendidikan kebudayaan riset dan teknologi Republik Indonesia No.30 Tahun 2021 mengeluarkan peraturan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan perguruan tinggi.
Dalam mengimplementasikan Permendikbudristek tersebut, pihaknya telah membuat SK Rektor tentang satgas khusus mengenai PPKS di lingkungan kampus yang berlaku sejak Maret 2022.
''Karena dari beberapa kejadian kekerasan seksual di kampus, dikeluarkan peraturan menteri kebudayaan riset dan teknologi Republik Indonesia No.30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan perguruan tinggi termasuk USM. Jadi USM diwajibkan untuk membentuk tim khusus dalam mencegah serta menangani kekerasan seksual,'' kata Supari.